Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam semoga
senantiasa terlimpah kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarga, sahabat
dan pengikutnya yang senantiasa mengikuti jalan petunjuk-Nya. Salam
untuk seluruh Nabi2 dan Rasul2-Nya.
Allah SWT memberikan perbandingan kepada orang orang
beriman akan besarnya nilai akherat dibandingkan dengan nilai dunia
sebagaimana dalam firman-firman-Nya
وَسَارِعُواْإِلَىمَغْفِرَةٍمِّنرَّبِّكُمْوَجَنَّةٍعَرْضُهَاالسَّمَاوَاتُوَالأَرْضُأُعِدَّتْلِلْمُتَّقِينَ﴿١٣٣﴾
Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari
Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang
disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa, (QS. 3:133)
اللّهُيَبْسُطُالرِّزْقَلِمَنْيَشَاءُوَيَقَدِرُوَفَرِحُواْبِالْحَيَاةِالدُّنْيَاوَمَاالْحَيَاةُالدُّنْيَافِيالآخِرَةِإِلاَّمَتَاعٌ﴿٢٦﴾
Allah meluaskan rezki dan menyempitkannya
bagi siapa yang Dia kehendaki. Mereka bergembira dengan kehidupan
didunia, padahal kehidupan dunia itu (dibanding dengan) kehidupan
akhirat, hanyalah kesenangan (yang sedikit). (QS. 13:26)
Seorang beriman yang menghayati akan ketekunannya
beribadah, ketekunan dalam sholatnya, tentu akan berusaha meyakini
firman-firman Allah tersebut. Disetiap Ruku’ dan Sujud, orang-orang
beriman selalu mengagungkan Allah dengan ucapan-ucapan tasbih, memuji
Allah Tuhan yang Maha Agung, memuji Allah Tuhan yang Maha Tinggi. Dan
hal itu tentunya akan berimbas pada ketekunannya pada ketaatan dalam
mengamalkan Al-Qur’an Firman Allah dan Sunnah Rasulullah Muhammad SAW.
Allah SWT Tuhan yang Maha Perkasa telah membuat
aturan-aturan dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah lewat Rasulullah Muhammad
SAW, tentu orang-orang yang benar imannya akan sangat menjunjung tinggi
aturan-aturan tersebut untuk dapat ditaati dan diamalkan dalam kehidupan
nyata di dunia ini. Karena Allah Tuhan semesta Alam yang paling tepat
mengatur segala ciptaannya.
Ujian-ujian mendera umat manusia dalam memegang teguh
agama, Kesenangan dunia yang memikat dan tertampang di depan mata
sering mengaburkan janji-janji Allah yang kadang masih tersimpan di
akherat kelak. Nilai-nilai keyakinan terhadap janji-janji Allah akan
segala kesenangan akherat terhapus dengan kesenangan instant yang sedang
tersuguhkan di depan mata dunia. Walhasil jiwa manusia menjadi
terguncang, dan banyak yang kemudian lebih suka memilih dunia dan
kemudian mengabaikan akheratnya.
Allah sudah memberi peringatan-peringatan kepada
seluruh lapisan umat Islam agar mereka tidak menukarkan kemulian yang
kekal dengan kesenangan dan kesombongan dunia yang sangat sementara,
sebagaimana firman-Nya
وَآمِنُواْبِمَاأَنزَلْتُمُصَدِّقاًلِّمَامَعَكُمْوَلاَتَكُونُواْأَوَّلَكَافِرٍبِهِوَلاَتَشْتَرُواْبِآيَاتِيثَمَناًقَلِيلاًوَإِيَّايَفَاتَّقُونِ﴿٤١﴾
Dan berimanlah kamu kepada apa yang telah
Aku turunkan (al-Qur’an) yang membenarkan apa yang ada padamu (Taurat),
dan janganlah kamu menjadi orang yang pertama kafir kepadanya, dan
janganlah kamu menukarkan ayat-ayat-Ku dengan harga yang rendah, dan
hanya kepada Akulah kamu harus bertaqwa. (QS. 2:41)
أَمْتُرِيدُونَأَنتَسْأَلُواْرَسُولَكُمْكَمَاسُئِلَمُوسَىمِنقَبْلُوَمَنيَتَبَدَّلِالْكُفْرَبِالإِيمَانِفَقَدْضَلَّسَوَاءالسَّبِيلِ﴿١٠٨﴾
Apakah kamu menghendaki untuk meminta
kepada Rasul kamu seperti Bani Israil meminta kepada Musa pada zaman
dahulu. Dan barang siapa yang menukar iman dengan kekafiran, maka
sungguh orang itu telah sesat dari jalan yang lurus. (QS. 2:108)
إِنَّالَّذِينَيَكْتُمُونَمَاأَنزَلَاللّهُمِنَالْكِتَابِوَيَشْتَرُونَبِهِثَمَناًقَلِيلاًأُولَـئِكَمَايَأْكُلُونَفِيبُطُونِهِمْإِلاَّالنَّارَوَلاَيُكَلِّمُهُمُاللّهُيَوْمَالْقِيَامَةِوَلاَيُزَكِّيهِمْوَلَهُمْعَذَابٌأَلِيمٌ﴿١٧٤﴾
Sesungguhnya orang-orang yang
menyembunyikan apa-apa yang telah diturunkan Allah, yaitu Al-Kitab dan
menjualnya dengan harga yang sedikit (murah), mereka itu sebenarnya
tidak memakan (tidak menelan) ke dalam perutnya melainkan api, dan Allah
tidak akan berbicara kepada mereka pada Hari Kiamat dan tidak
mensucikan mereka dan bagi mereka siksa yang amat pedih. (QS. 2:174)
وَإِذَأَخَذَاللّهُمِيثَاقَالَّذِينَأُوتُواْالْكِتَابَلَتُبَيِّنُنَّهُلِلنَّاسِوَلاَتَكْتُمُونَهُفَنَبَذُوهُوَرَاءظُهُورِهِمْوَاشْتَرَوْاْبِهِثَمَناًقَلِيلاًفَبِئْسَمَايَشْتَرُونَ﴿١٨٧﴾
Dan (ingatlah), ketika Allah mengambil
janji dari orang-orang yang telah diberi kitab (yaitu):”Hendaklah kamu
menerangkan isi kitab itu kepada manusia, dan jangan kamu
menyembunyikannya,” lalu mereka melemparkan janji itu ke belakang
punggung mereka dan mereka menukarnya dengan harga yang sedikit. Amatlah
buruk tukaran yang mereka terima. (QS. 3:187)
Ayat-ayat di atas ada yang Allah tujukan kepada umat
awam dan ada pula yang Allah tujukan kepada pemimpin-pemimpin agama yang
telah menjadi panutan kaum awam. Allah melarang orang-orang beriman
menukarkan nikmat-nikmat petunjuk dengan kesenangan dunia, yang sering
disimbulkan dengan tahta, harta dan kesenangan , kesombongan dunia.
Dengan semakin membanjirnya budaya-budaya
memperturutkan kesenangan syaitan dan hawa nafsu, suasana kehidupan
ruhani manusia semakin menjadi gelap, sehingga orang semakin tidak mampu
menemukan cahaya kebenaran yang dipegang teguh oleh umat manusia.
Manusia banyak yang telah terlupa dan terlena, di
usianya yang semakin menua, usia yang sudah berbau tanah, terus menerus
saja berebut kesombongan dunia. Demikianlah kesesatan orang-orang yang
terbius kesenangan dunia.
Disaat manusia tidak memahami tujuan hidup dan
bagaimana mengisi hidup di dunia. Maka instingnya akan mengajak mereka
untuk mengisi kehidupan dunia dengan sesuatu yang dianggab bermanfaat,
tetapi ternyata semua itu kadang-kadang hanyalah kesenangan dunia yang
menipu, kesenangan dunia yang kecil dan kesenangan dunia yang sementara.
Kita berlindung kepada Allah dari keadaan yang demikian…. Wallahu a’lam