MOTOR UNIVERSAL
MOTOR UNIVERSAL adalah MOTOR ARUS BOLAK BALIK
, konstruksi maupun karakteristik MOTOR UNIVERSAL sama dengan MOTOR
ARUS SEARAH . Keuntungan motor universal ini dapat dioperasikan dengan
sumber tegangan bolak balik atau denga tegangan arus searah pada nilai
tegangan yang sama.
Stator MOTOR UNIVERSAL dapat berupa sepatu kutub (salient pole) maupun stator silinder (non salient).MOTOR UNIVERSAL dengan
stator sepatu kutub umumnya beroperasi untuk daya 250 Watt (1/4 HP) ke
bawah. Sedangkan stator non salient dioperasikan untuk daya di atas
250 Watt.
Kecepatan
beban nol motor ini sangat tinggi, tetapi pada saat beban dipasang
kecepatan motor berkurang dan akan terus berkurang jika bebannya
bertambah lagi. Pengaturan kecepatan MOTOR UNIVERSAL dapat dilakukan
dengan cara memasang tahanan depan (rheostat resistance) dihubungkan
seri dengan MOTOR LISTRIK.
Tahanan depan yang di atur bervariasi pada MOTOR LISTRIK akan memberikan tegangan masuk bervariasi pada motor, sehingga fungsi tegangan terhadap kecepatan sesuai dengan formula dasar dari MOTOR LISTRIKPengaturan kecepatan kedua adalah dengan kumparan medan dibuat dalam beberapa tingkat (step) untuk memberikan variasi impedansi lilitan medan, sehingga fluksi medan terhadap kecepatan sesuai dengan rumus dasar MOTOR LISTRIK
Tahanan depan yang di atur bervariasi pada MOTOR LISTRIK akan memberikan tegangan masuk bervariasi pada motor, sehingga fungsi tegangan terhadap kecepatan sesuai dengan formula dasar dari MOTOR LISTRIKPengaturan kecepatan kedua adalah dengan kumparan medan dibuat dalam beberapa tingkat (step) untuk memberikan variasi impedansi lilitan medan, sehingga fluksi medan terhadap kecepatan sesuai dengan rumus dasar MOTOR LISTRIK
MOTOR REPULSI
MOTOR REPULSI mempunyai
dua buah kumparan yaitu kumparan medan stator dan kumparan rotor.
Diantara kedua kumparan tersebut adalah tidak mempunyai hubungan
galvanis antara satu sama lainnya. Konstruksi rotornya hampir sama
dengan rotor MOTOR ARUS SEARAH,
MOTOR REPULSI mempunyai
sebuah belitan stator yang diatur untuk hubungan ke sumber tegangan
dan sebuah belitan rotor yang dihubungkan ke sebuah komutator.
Secara
prinsip MOTOR LISTRIK ini mempunyai belitan stator sama seperti JENIS
MOTOR 1FASA, tetapi mempunyai rotor seperti rotor MOTOR ARUS SEARAH,
dengan sikat-sikat yang berlawanan pada jangkar yang dihubung
singkatkan.
Sikat (brush)
dihubungsingkatkan secara permanent. Kumparan stator dihubungkan dengan
sumber arus bolak balik, sehingga mengalir arus pada stator, maka pada
rotor timbul tegangan induksi. Arus induksi pada rotor menimbulkan
magnit. Resultan dari kedua kutub medan dan kutub jangkar akan
menyebabkan terjadinya medan putar. Medan putar ini terjadi pada
kedudukan sikat digeser dari garis netral. Garis netral adalah letak
garis sumbu sikat segaris dengan sumbu kumparan stator, yaitu garis
medan magnit rotor sama dengan statornya.
Kecepatan MOTOR
LISTRIK dapat diatur dengan cara menggeser letak sikat ke kiri atau ke
kanan dari garis netral. Semakin besar sudut pergeseran semakin besar
perubahan kecepatan motor listrik demikian pula terhadap momen kopel
dari motor.
Pada dasarnya MOTOR REPULSI dapat dibedakan menjadi tiga kelompok yaitu:
1) MOTOR REPULSI start (induction run motor)
2) MOTOR REPULSI
3) MOTOR REPULSIINDUCTION FULL
Prinsip kerja dari ketiga MOTOR LISTRIK tersebut adalah sama hanya bedanya terletak pada sifat dan pemakaiannya. Untuk lebih jelasnya sirkuit diagram MOTOR REPULSI dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
MOTOR KAPASITOR START-RUNNING
Jenis MOTOR LISTRIK ini adalah perpaduan antara MOTOR KAPASITOR START dan
KAPASITOR RUNNINGdimana tujuan dibuatnya double kapasitor adalah untuk
memperioleh kopel awal yang lebih besar dan kopel jalan yang merata.
Jenis MOTOR LISTRIK ini banyak digunakan pada room air conditioner. Untuk lebih jelasnya dapat anda lihat pada gambar di bawah ini:
MOTOR LISTRIK ini mempunyai kapasitor
yang dihubungkan seri dengan kumparan bantu, terhubung paralel dengan
kumparan utama dan terhubung langsung paralel dengan sumber listrik.
Belitan utama, lilitan bantu dan kapasitor tetap terhubung pada sirkuit jala-jala saat MOTOR LISTRIK bekerja.
Jenis MOTOR LISTRIK
ini banyak digunakan pada JENIS MOTOR 1FASA yaitu pompa air, dimana
lilitan utama dan bantu jumlah lilitannya sama banyak tetapi diameter
kawatnya berbeda diantara keduanya. Diameter kawat lilitan utama lebih
besar dibanding diameter lilitan bantunya. Type MOTOR LISTRIK ini kopel awalnya kurang bagus, tetapi kopel jalan (torsi jalan) merata.
MOTOR KAPASITOR START ini merupakan jelmaan dari MOTOR FASA BELAH,
tetapi mempunyai kapasitor yang dihubungkan seri dengan belitan bantu
dan sakelar sentrifugal, secara konstruktif sama persis, hanya ditambah
satu unit kapasitor untuk memperbesar kopel awal (start). Seperti
dikatakan di awal prinsip kerja MOTOR KAPASITOR START ini sama seperti
motor induksi, yaitu jika pada lilitan utama diberikan sumber arus maka
akan terjadi medan magnit putar (fluks magnit) yang ada dan besarnya
sama, tidak ada resultan gaya. Tetapi dengan adanya lilitan bantu dan
kapasitor maka ada beda fasa diantara keduanya, disinilah terjadi
fluksi magnit dan resultan gaya yang berbeda maju atau mundur tergantung
besarnya resultan gaya itu sendiri dan pada umumnya terjadi resultan
gaya searah jarum jam sehingga motor dapat berputar ke kanan. Setelah
motor berputar 75% dari putaran nominal maka sakelar sentrifugal
bekerja memutuskan rangkaian lilitan bantu dan motor bekerja hanya
dengan lilitan utama.
Keuntungan jenis MOTOR KAPASITOR START ini dibanding dengan type MOTOR FASA BELAH adalah:
· Mempunyai kopel yang lebih kuat.
· Faktor kerjanya lebih besar (mendekati 1)
Secara konstruksi rangkaian kelistrikan
MOTOR KAPASITOR START dapat dilihat pada gambar di bawah ini
MOTOR KAPASITOR START dapat dilihat pada gambar di bawah ini
motorMOTOR FASA BELAH (splite phasa )
MOTOR FASA BELAH
Motor fasa Belah (splite phasa ) ini termasuk motor yang menggunakan rotor sangkar (Squirrel Cage winding) terdiri dari sejumlah batang tembaga yang dimasukkan ke dalam alur rotor, pada ujung-ujungnya dihubungkan oleh cincin tembaga sehingga terdapat sirkuit tertutup. Sedangkan kumparan statornya terdiri dari dua lilitan yaitu kumparan utama (main winding) dan kumparan bantu (starting winding). Kedua kumparan tersebut terhubung paralel pada saat start, kedua-duanya terhubung pada jala-jala kemudian setelah motor berputar mencapai + 75 % putaran nominal, sebuah saklar sentrifugal akan memutuskan rangkaian kumparan bantu dan selanjutnya MOTOR LISTRIK bekerja hanya dengan kumparan utama. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
Motor fasa Belah (splite phasa ) ini termasuk motor yang menggunakan rotor sangkar (Squirrel Cage winding) terdiri dari sejumlah batang tembaga yang dimasukkan ke dalam alur rotor, pada ujung-ujungnya dihubungkan oleh cincin tembaga sehingga terdapat sirkuit tertutup. Sedangkan kumparan statornya terdiri dari dua lilitan yaitu kumparan utama (main winding) dan kumparan bantu (starting winding). Kedua kumparan tersebut terhubung paralel pada saat start, kedua-duanya terhubung pada jala-jala kemudian setelah motor berputar mencapai + 75 % putaran nominal, sebuah saklar sentrifugal akan memutuskan rangkaian kumparan bantu dan selanjutnya MOTOR LISTRIK bekerja hanya dengan kumparan utama. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
Gambar 01 Rangkaian MOTOR FASA BELAH
Dilihat
dari konstruksinya MOTOR FASA BELAH mempunyai saklar sentrifugal yang
berfungsi untuk memutuskan rangkaian kumparan bantu setelah motor
berputar mendekati putaran
nominal,
dan mencegah arus lebih dari jala-jala ke kumparan bantu dan juga
untuk melindungi kumparan dari kerusakan yang disebabkan oleh pemanasan
arus yang melewatinya. Konstruksi sakelar sentrifugal dapat dilihat
pada gambar di bawah ini:
Perbaikan lilitan stator MOTOR FASA BELAH
Adapun langkah-langkah pembongkaran harus sesuai dengan prosedur. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya kesalahan pada waktu pemasangan kembali.Memperbaiki MOTOR FASA BELAH dengan kerusakan belitan terdiri dari beberapa pekerjaan yaitu :
a).Mencatat data motor (taking date) sesuai dengan kartu perbaikan)
b) Membongkar tutup stator
c) Membongkar belitan dan menggambar bentangan belitan stator.
d) Membersihkan alur-alur dan memasang prespan (mika) baru.
e) Melilit ulang
f) Menghubungkan lilitan sesuai dengan gambar bentangan semula.
g) Mengikat kepala kumparan
h) Menguji lilitan (testing)
i) Pemberian vernis/ lak cair dan pengeringannya
j) Uji coba (pengujian motor)
Untuk mendapatkan hasil pemeliharaan dan perbaikan yang memuaskan maka seluruh data yang ada pada motor harus ada dalam catatan kartu pemeliharaan dan perbaikan, baik sebelum proses pemeliharaan dan perbaikan maupun sesudahnya.