Assalamualaikum sahabat epras11,apa kabar sahabat?semoga tetap dalam
lindungannya,amiiin Terima kasih sahabat karena masih standby mengunjungi blog
ane,oke kali ini ane ingin berbagi pengetahuan lagi yakni mengenai las Listrik.
Las SMAW (shielded metal arc welding), atau biasane iku disebut dengan nama las listrik bukanlah sesuatu yang asing ditelinga kita,Las SMAW merupakan proses penyambungan dua buah logam yang sejenis atau lebih dengan mengunakan sumber panas dari listrik yang mana menggunakan elektroda yang terbungkus sebagai bahan tambah atau pengisi sehingga akan membentuk sambungan yang tetap.
Prinsip kerja dari las
SMAW ini yaitu saat ujung elektroda didekatkan pada benda kerja maka terjadi
panas listrik (busur listrik) yang membuat antara benda kerja dengan ujung
elektroda terbungkus tersebut mencair secara bersamaan. Ini terjadi karena arus listrik yang mengalir diantara elektroda dan
bahan las membentuk panas yang mencapai
suhu 3000 oC, sehingga membuat elektroda dan bahan yang akan dilas mencair.Dengan adanya pencairan ini maka kampuh
pada lasan akan terisi oleh cairan logam dari elektroda dan logam induk yang
mencair secara bersamaan.
Elektroda/filler
sendiri merupakan kawat/logam pwngisi yang terbungkus fluks. Fluks
pada elektroda berfungsi sebagai pemantap busur dan juga sebagai sumber terak
(slag) yang akan melindungi hasil las yang baru dari kontaminasi udara
luar. Saat fluks terbakar,fluks akan berubah menjadi gas dan gas tersebut
akan melindungi hasil las-lasan dari kontaminasi udara luar,dan sebagian dari
fluks akan berubah menjadi slag atau kotoran.
Bagian
utama mesin las :
Plug
to Power Source : Tempat untuk
menyambungkan ke sumber arus.
Input
Power Lead : Kabel penghubung Arc Welding power source dengan plug to power
source
Arc Welding Power :
Sumber Mesin las listrik.
Electrode Lead Cable : Kabel penghubung elecrode holder dengan arc
welding power source.
Electrode Holder :
Tempat untuk menjepit Electrode.
Electrode : Pada bagian electrode
terdapat adanya fluk yang berfungsi untuk melindungi logam cair dari lingkungan
udara menghasilkan gas pelindung, menstabilkan busur, sumber unsur paduan.
Base
Metal : Benda Kerja yang
akan di lakukan proses pengelasan.
Workpiece
Lead : Kabel penghubung workpiece
conection (clamp) dengan Arc welding power source.
Clamp : Penjepit yang
biasanya bersifat positif dari mesin arc welding power yang berbentuk seperti
tang.
Welding Table
: Tempat untuk menaruh
base metal yang akan di las.
Untuk mendapatkan
pengelasan yang baik harus :
Menggunakan elektroda yang tepat
Setelan arus yang tepat
Jenis polaritas yang tepat untuk arus
DC
Bentuklah busur arus yang pendek,
lakukan pengelasan secara mantap dan teratur sesuai
Laju pengelasan yang sesuai dengan
kecepatan elektroda yang mencair.
Masalah-masalah yang sering timbul
pada pengelasan SMAW adalah :
- Elektrode membeku / pengelasan terhenti
- Bentuk kampuh las yang jelek
- Busur arus las yang jelek karena mengembang
- Sedang selaput elektrode/fluks
umumnya terbuat dariserat
kayu/sellulosa - Titanium oksida
- Titanium + senyawa basa
- Mn + Fe + Si
- Besi oksida
- CaCO3, yang akan membentuk jebnis-jenis elektrode berupa type : E, R, ER, EC, EW, B, RB, RG dan F.
Pemilihan elektrode ini
berdasarkan :
- Sifat dari bahan yang akan dilas
- Posisi pengelasan
- Type sambungan
- Jumlah pengelasan
- Kerapatan sambungan pengelasan
- Jenis arus yang tersedia.
Jarak yang ideal antara benda kerja dan elektroda
adalah terdapat di ujung elektroda
Keuntungan
SMAW adalah proses las busur paling sederhana dan
paling serba guna. Karena sederhana dan mudah dalam mengangkut peralatan dan
perlengkapannya, membuat proses SMAW ini mempunyai aplikasi luas mulai dari refinery
piping hingga pipelines, dan bahkan untuk pengelasan di bawah laut
guna memperbaiki struktur anjungan lepas pantai. SMAW bisa dilakukan pada
berbagai posisi atau lokasi yang bisa dijangkau dengan sebatang elektroda.
Sambungan-sambungan pada daerah dimana pandangan mata terbatas masih bisa di
las dengan cara membengkokkan elektroda.
Proses SMAW digunakan untuk mengelas berbagai macam
logam ferrous dan non ferrous, termasuk baja carbon dan baja paduan rendah,
stainless steel, paduan-paduan nikel, cast iron, dan beberapa paduan tembaga.
Kelemahan
Meskipun SMAW adalah proses pengelasan dengan daya
guna tinggi, proses ini mempunyai beberapa karakteristik dimana laju
pengisiannya lebih rendah dibandingkan proses pengelasan semi-otomatis atau
otomatis. Panjang elektroda tetap dan pengelasan mesti dihentikan setelah
sebatang elektroda terbakar habis. Puntung elektroda yang tersisa terbuang, dan
waktu juga terbuang untuk mengganti–ganti elektroda. Slag atau terak yang
terbentuk harus dihilangkan dari lapisan las sebelum lapisan berikutnya
didepositkan. Langkah-langkah ini mengurangi efisiensi pengelasan hingga
sekitar 50 %.
Asap dan gas yang terbentuk merupakan masalah,
sehingga diperlukan ventilasi memadai pada pengelasan di dalam ruang tertutup.
Pandangan mata pada kawah las agak terhalang oleh slag pelindung dan asap yang
menutupi endapan logam. Dibutuhkan juru las yang sangat terampil untuk dapat
menghasilkan pengelasan berkualitas radiography apabila mengelas pipa atau plat
hanya dari arah satu sisi.