Sabtu, 22 Februari 2014

Las SMAW / Las Listrik


Assalamualaikum sahabat epras11,apa kabar sahabat?semoga tetap dalam lindungannya,amiiin Terima kasih sahabat karena masih standby mengunjungi blog ane,oke kali ini ane ingin berbagi pengetahuan lagi yakni mengenai las Listrik. 

Las SMAW (shielded metal arc welding), atau biasane iku disebut dengan nama las listrik bukanlah sesuatu yang asing ditelinga kita,Las SMAW merupakan proses penyambungan dua buah logam yang sejenis atau lebih dengan mengunakan sumber panas dari listrik yang mana menggunakan elektroda yang terbungkus sebagai bahan tambah atau pengisi sehingga akan membentuk sambungan yang tetap. 
 
Prinsip kerja dari las SMAW ini yaitu saat ujung elektroda didekatkan pada benda kerja maka terjadi panas listrik (busur listrik) yang membuat antara benda kerja dengan ujung elektroda terbungkus tersebut mencair secara bersamaan. Ini terjadi karena arus listrik yang mengalir diantara elektroda dan bahan las membentuk panas yang  mencapai suhu 3000 oC, sehingga membuat elektroda dan bahan yang akan dilas mencair.Dengan adanya pencairan ini maka kampuh pada lasan akan terisi oleh cairan logam dari elektroda dan logam induk yang mencair secara bersamaan. 

Elektroda/filler sendiri merupakan kawat/logam pwngisi yang terbungkus fluks. Fluks pada elektroda berfungsi sebagai pemantap busur dan juga sebagai sumber terak (slag) yang akan melindungi hasil las yang baru dari kontaminasi udara luar. Saat fluks terbakar,fluks akan berubah menjadi gas dan gas tersebut akan melindungi hasil las-lasan dari kontaminasi udara luar,dan sebagian dari fluks akan berubah menjadi slag atau kotoran.


Bagian utama mesin las :
Plug to Power Source : Tempat untuk menyambungkan ke sumber arus. 
Input Power Lead      : Kabel penghubung Arc Welding power source dengan plug to power source
Arc Welding Power    : Sumber Mesin las listrik.
Electrode Lead Cable : Kabel penghubung elecrode holder dengan arc welding power source.
Electrode Holder        : Tempat untuk menjepit Electrode.   
Electrode                    : Pada bagian electrode terdapat adanya fluk yang berfungsi untuk melindungi logam cair dari lingkungan udara menghasilkan gas pelindung, menstabilkan busur, sumber unsur paduan.
Base Metal                  : Benda Kerja yang akan di lakukan proses pengelasan.
Workpiece Lead         : Kabel penghubung workpiece conection (clamp) dengan Arc welding power source.
Clamp                         : Penjepit yang biasanya bersifat positif dari mesin arc welding power yang berbentuk seperti tang.
Welding Table            : Tempat untuk menaruh base metal yang akan di las.
 Untuk mendapatkan pengelasan yang baik harus : 
Menggunakan elektroda yang tepat 
Setelan arus yang tepat
Jenis polaritas yang tepat untuk arus DC
Bentuklah busur arus yang pendek,  lakukan pengelasan secara mantap dan teratur sesuai
Laju pengelasan yang sesuai dengan kecepatan elektroda yang mencair.

Masalah-masalah yang sering timbul pada pengelasan SMAW adalah :
  1. Elektrode membeku / pengelasan terhenti
  2. Bentuk kampuh las yang jelek
  3. Busur arus las yang jelek karena mengembang
  4. Sedang selaput elektrode/fluks umumnya terbuat dariserat
    kayu/sellulosa
  5. Titanium oksida
  6. Titanium +  senyawa basa
  7. Mn + Fe + Si
  8. Besi oksida
  9. CaCO3, yang akan membentuk jebnis-jenis elektrode berupa type : E, R, ER, EC, EW, B, RB, RG dan F.
Pemilihan elektrode ini berdasarkan :
  • Sifat dari bahan yang akan dilas
  • Posisi pengelasan
  • Type sambungan
  • Jumlah pengelasan
  • Kerapatan sambungan pengelasan
  • Jenis arus yang tersedia.
Jarak yang ideal antara benda kerja dan elektroda adalah terdapat di ujung elektroda 

Keuntungan

SMAW adalah proses las busur paling sederhana dan paling serba guna. Karena sederhana dan mudah dalam mengangkut peralatan dan perlengkapannya, membuat proses SMAW ini mempunyai aplikasi luas mulai dari refinery piping hingga pipelines, dan bahkan untuk pengelasan di bawah laut guna memperbaiki struktur anjungan lepas pantai. SMAW bisa dilakukan pada berbagai posisi atau lokasi yang bisa dijangkau dengan sebatang elektroda. Sambungan-sambungan pada daerah dimana pandangan mata terbatas masih bisa di las dengan cara membengkokkan elektroda.

Proses SMAW digunakan untuk mengelas berbagai macam logam ferrous dan non ferrous, termasuk baja carbon dan baja paduan rendah, stainless steel, paduan-paduan nikel, cast iron, dan beberapa paduan tembaga.

Kelemahan

Meskipun SMAW adalah proses pengelasan dengan daya guna tinggi, proses ini mempunyai beberapa karakteristik dimana laju pengisiannya lebih rendah dibandingkan proses pengelasan semi-otomatis atau otomatis. Panjang elektroda tetap dan pengelasan mesti dihentikan setelah sebatang elektroda terbakar habis. Puntung elektroda yang tersisa terbuang, dan waktu juga terbuang untuk mengganti–ganti elektroda. Slag atau terak yang terbentuk harus dihilangkan dari lapisan las sebelum lapisan berikutnya didepositkan. Langkah-langkah ini mengurangi efisiensi pengelasan hingga sekitar 50 %.

Asap dan gas yang terbentuk merupakan masalah, sehingga diperlukan ventilasi memadai pada pengelasan di dalam ruang tertutup. Pandangan mata pada kawah las agak terhalang oleh slag pelindung dan asap yang menutupi endapan logam. Dibutuhkan juru las yang sangat terampil untuk dapat menghasilkan pengelasan berkualitas radiography apabila mengelas pipa atau plat hanya dari arah satu sisi.



Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar