Kamis siang (29/8) 10 ormas Islam berkumpul di kantor Hizbut Tahrir Indonesia untuk melakukan konsolidasi guna mengagalkan Miss World. Hadir dalam kesempatan ini di antaranya Lembaga Dakwah Kemuliaan Islam (LDKI), Jamaah Anshorut Tauhid (JAT), Syarikat Islam, Al Irsyad al Islamiyah, Persatuan Muslimin Indonesia (Parmusi), Taruna Muslim, Hidayatullah, Al Ittihadiyah, dan Korps Mubaligh Jakarta (KMJ).
Menurut Jubir HTI Muhammad Ismail Yusanto, Indonesia menjadi target liberalisasi mulai dari Irsyad Manji, Lady Gaga, sekarang Miss World. Artinya, ini liberalisasi Indonesia sebagai negeri Muslim terbesar di dunia terencana dan sistematis. Persoalan Miss World bukan sekedar bikini tapi ajang eksploitasi perempuan untuk kepentingan industri seksual, kosmetik dan fashion. “Ini merendahkan perempuan!” tegasnya.
Jubir JAT Son Hadi menolak tegas acara Miss World karena mengeksploitasi aurat. Pria asal Surabaya ini menuntut agar MNC Group membatalkan kontes ratu se jagad tersebut.
“Sekalipun pakai cadar dan jilbabpun, Miss World tetap haram karena dia menjadikan perempuan sebagai objek. Ini perang peradaban sebelum perang sesungguhnya,” katanya.
JAT, kata Son, siap untuk membatalkan acara tersebut. Untuk itu, organisasinya siap untuk mengunjungi kantor MNC Group dalam waktu dekat. “Sepanjang itu perintah Syariat, maka kita akan berupaya untuk menggagalkan,” tegasnya.
Hal senada juga dikemukakan oleh Ketua Umum Taruna Muslim, Alfian Tanjung. Pengalamannya bersama umat Islam membatalkan konser Lady Gaga menjadi spirit untuk dapat mengusir Miss World dari Indonesia.
“Kami bertekad untuk menggagalkan Miss World!” ancamnya.
Sementara itu, Perwakilan Parmusi Taufikurrahman menyebut ada agenda westernisasi dibalik ajang Miss World. Celah ini harus diperhatikan oleh umat Islam.
“Miss World akan menjadi titik masuk westernisasi yang lebih besar lagi!” prediksinya.
Bahkan mantan anggota DPR Mashadi dan juga pendiri LDKI menyerukan jika ajang Miss World tetap dilaksanakan, maka akan terjadi revolusi di Indonesia. Tak sekedar mengutuk keras, Mashadi juga menyamakan penyelenggaraan Miss World di negeri yang mayoritas Muslim ini dengan memaksa umat Islam memakan daging babi. Sebab kegiatan dipaksakan untuk digelar di tengah negara muslim.
“Harry Tanoe dan Istrinya sama dengan menyuruh kaum Muslim Indonesia memakan daging babi!” hardiknya. [Islampos]