Jumat, 31 Mei 2013

Amalan-Amalan Sunnah di Hari Jum’at

Hari Jum’at adalah penghulunya hari (sayyidul ayyam) sedangkan bulan Rajab termasuk bulan yang dimulyakan (Asyhurul Hurum). Dua kemuliaan tersebut bertemu pada hari ini.

Dari Aus bin ‘Aus, Rasulullah Saw bersabda, “Sesungguhnya di antara hari kalian yang paling utama adalah hari Jum’at. Di hari itu Adam diciptakan, di hari itu Adam diwafatkan, di hari itu tiupan sangkakala pertama dilaksanakan, di hari itu pula tiupan kedua dilakukan.” (HR. Abu Daud, An Nasai, Ibnu Majah dan Ahmad).


Banyak hadits yang menjelaskan betapa agungnya hari Jum’at. Bahkan hari Jum’at merupakan salah satu hari raya ummat Islam.
Namun sayang, di Negara Indonesia hari Jum’at menjadi

hari yang sama nilainya dengan hari-hari lain kecuali Sabtu dan Ahad. Kedua hari tersebut benar-benar diagungkan di Negara kita tercinta ini, dengan cara meliburkan sekolah-sekolah dan para pekerja. Padahal seperti kita ketahui, hari Sabtu adalah hari beribadah ummat Yahudi dan hari Ahad adalah hari sucinya ummat Nashrani. Ironi di Negara yang mayoritas penduduknya Muslim.

Ada beberapa sunnah yang biasa Rasul Saw kerjakan khusus di hari Jum’at, diantaranya:
Memperbanyak Shalawat atas Nabi Saw. Dari Abu Umamah, Rasulullah Saw bersabda, “Perbanyaklah shalawat kepadaku pada setiap Jum’at. Karena shalawat umatku akan diperlihatkan padaku pada setiap Jum’at. Barangsiapa yang banyak bershalawat kepadaku, dialah yang paling dekat denganku pada hari kiamat nanti.” (HR. Baihaqi).

Membaca surat Al-Kahfi. Rasulullah Saw bersabda, “Barangsiapa membaca surat al-Kahfi pada hari Jum’at, akan bersinar baginya cahaya antara dirinya dan Baitul Haram.” (HR. Baihaqi).
Membaca surat Al-Kahfi dari awal hingga akhir di hari Jum’at merupakan kebiasaan yang Nabi Saw lakukan. Rentang waktunya dimulai sejak terbenamnya matahari di hari Kamis hingga terbenamnya matahari di hari Jum’at.

Membaca surat As-Sajdah dan Al-Insan pada saat shalat shubuh. Dari Abu Hurairah, beliau berkata, “Nabi Saw biasa membaca pada shalat Shubuh di hari Jum’at “Alam Tanzil …” (surat As Sajdah) pada raka’at pertama dan “Hal ataa ‘alal insaani hiinum minad dahri lam yakun syai-am madzkura” (surat Al Insan) pada raka’at kedua.” (HR. Muslim).

Mandi besar. Rasulullah Saw bersabda, “Siapa yang mandi pada hari jum’at dan memakai pakaian terbaik yang dimiliki, memakai harum-haruman jika ada, kemudian pergi jum’at dan di sana tidak melangkahi bahu manusia lalu ia mengerjakan sholat sunnah, kemudia ketika imam datang ia diam sampai selesai sholat jum’at maka perbuatannya itu akan menghapuskan dosanya antara jum’at itu dan jum’at sebelumnya.” (HR. Ibnu Hibban dan Al-Hakim).

Terlepas dari wajib atau tidaknya mandi sebelum berangkat ke Masjid, yang pasti hal ini sangat dianjurkan oleh Nabi Saw.

Datang ke Masjid lebih awal. Dari Abu hurairoh berkata, Rasulullah Saw bersabda, “Pada hari jum’at disetiap pintu mesjid ada beberapa malaikat yang mencatat satu persatu orang yang hadir sholat jum’at sesuai dengan kualitas kedudukannya, Apabila imam datang/ naik mimbar maka para malaikat itu menutup lembaran catatan tersebut lalu meraka bersiap-siap mendengarkan khutbah, perumpamaan orang yang datang lebih awal seperti orang yang berqurban seekor unta gemuk, orang yang datang berikutnya seperti orang yang berqurban sapi, dan orang datang berikutnya seperti orang yang berqurban kambing, dan orang yang datang berikutnya seperti orang yang bersedeqah ayam, dan orang yang datang berikutnya (kelompok akhir) seperti orang yang bersedekah sebutir telur.” (H.R Bukhori).

Para karyawan dan anak-anak yang masih sekolah di sekolah umum, sangat sulit untuk pergi ke Masjid lebih awal. Karna mereka baru bisa keluar 30 menit sebelum azan dikumandangkan. Wallahu a’lam [Azam/Islampos]
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar