Kecepatan rotor dan frekuensi dari tegangan yang dibangkitkan berbanding
secara langsung memperlihatkan prinsip kerja dari sebuah generator AC
dengan dua kutub, dan dimisalkan hanya memiliki satu lilitan yang
terbuat dari dua penghantar secara seri, yaitu penghantar a dan a’.
Lilitan seperti ini disebut Lilitan terpusat, dalam generator
sebenarnya terdiri dari banyak lilitan dalam masing-masing Phasa yang
terdistribusi pada masing-masing alur stator dan disebut Lilitan
terdistribusi.
Diasumsikan rotor berputar searah jarum jam, maka flux medan rotor
bergerak sesuai lilitan jangkar. Satu putaran rotor dalam satu detik
menghasilkan satu siklus per ditik atau 1 Hertz (Hz). Bila kecepatannya
60 revolution per menit (Rpm), frekuensi 1 Hz.
Untuk frekuensi f = 60 Hz, maka rotor harus berputar 3600 Rpm. Untuk
kecepatan rotor n rpm, rotor harus berputar pada kecepatan n/60
revolution per detik (rps). Bila rotor mempunyai lebih dari 1 pasang
kutub, misalnya P kutub maka masing-masing revolution dari rotor
menginduksikan P/2 siklus tegangan dalam lilitan stator. Frekuensi dari
tegangan induksi sebagai sebuah fungsi dari kecepatan rotor.
f = P n Hertz
Untuk generator sinkron tiga phasa, harus ada tiga bbelitan yang
masing-masing terpisah sebesar 120 derajat listrik dalam ruang sekitar
keliling celah udara seperti diperlihatkan pada kumparan a – a’, b – b’
dan c – c’ pada gambar 14 dibawah ini :
Masing-masing lilitan akan menghasilkan gelombang Fluksi sinus satu
dengan lainnya berbeda 120 derajat listrik. Dalam keadaan seimbang
besarnya fluksi sesaat :
ΦA = Φ m · Sin ωt
ΦB = Φ m · Sin (ωt – 120°)
ΦC = Φ m · Sin (ωt – 240°)