Ribuan pengikut peradaban Maya di ibukota Guatemala, Jumat, menghadiri
ritual khusus untuk merayakan awal dari kalender baru mereka. Yang mana
kalender mereka tersebut meramal hari akhir akan terjadi 21 bulan
desember ini akan tetapi dunia sampai saat ini masih berputar dengan
porosnya.
Di “ibukota Guatemala”, di mana terdapat piramida Maya, ribuan orang berkumpul untuk menghadiri ritual ini setelah tanggal 21 Desember yang memicu kontroversi di seluruh dunia, seperti rumor yang
beredar bahwa akhir dunia akan berada di hari jumat kemarin karena bumi tabrakan dengan planet besar.
Meskipun National Aeronautics and Space Administration “NASA” membantah laporan-laporan dari bangsa Maya tadi , akan tetapi banyak orang di seluruh dunia berpegang teguh dengan ramalan Maya tadi bahwa dunia akan benar-benar berakhir pada Jumat kemarin, sebagaimana yang tertera dalam era ke-13 dalam kalender Maya, yang berlangsung sejak 5125 tahun.
Sebaliknya, orang lain menanggapi kabar “hari terakhir” ini dengan santai, terutama orang-orang di Australia, negara pertama tempat matahari terbit pada 21 Desember.
sumber : (eramuslim,zilzaal)
Di “ibukota Guatemala”, di mana terdapat piramida Maya, ribuan orang berkumpul untuk menghadiri ritual ini setelah tanggal 21 Desember yang memicu kontroversi di seluruh dunia, seperti rumor yang
beredar bahwa akhir dunia akan berada di hari jumat kemarin karena bumi tabrakan dengan planet besar.
Meskipun National Aeronautics and Space Administration “NASA” membantah laporan-laporan dari bangsa Maya tadi , akan tetapi banyak orang di seluruh dunia berpegang teguh dengan ramalan Maya tadi bahwa dunia akan benar-benar berakhir pada Jumat kemarin, sebagaimana yang tertera dalam era ke-13 dalam kalender Maya, yang berlangsung sejak 5125 tahun.
Sebaliknya, orang lain menanggapi kabar “hari terakhir” ini dengan santai, terutama orang-orang di Australia, negara pertama tempat matahari terbit pada 21 Desember.
sumber : (eramuslim,zilzaal)