Jam itu terus berdetik. Tiptap...tiptap..
Waktu terus berlalu tanpa menunggu diriku.
Jam itu terus berdetik. Tiptap...tiptap..
Wahai diriku, ketahuilah waktu menghakimimu,
detik, menit , jam, hari yang berlalu bukanlah berulang tetapi terus berjalan maju dan sungguh tidak ada satu mahlukpun yang mampu menghentikan perjalanan waktu dan sungguh waktu yang sudah berlalu tidak akan bisa diulang walau dibayar dengan kekayaan.
seluas bumi ini, "lan tarjial ayyamullati madhot", Tidak akan pernah terjadi hari berulang...
Jam itu terus berdetik. Tiptap...tiptap..
Wahai diriku masihkah terlena !!, Sadarilah bahwa sekarang dirimu menuju pintu kematian, hari, jam, menit, detikmu, semakin dekat dengan mati.
Jam itu terus berdetik. Tiptap...tiptap..
Wahai diriku, bayangkanlah gelap pekatnya dan hanya sendiri di alam kubur, dahsyatnya qiyamat dan Hari Kebangkitan. Ini adalah kepastian, lantas masih adakah malas ibadah dan semangat untuk ma'siyat?!
Jam itu terus berdetik. Tiptap...tiptap..
Wahai diriku, Jangan tertipu, bersikap hati-hatilah dan waspadalah. Tak mesti terus melaju.. berhenti sejenak.. Melakukan perbaikan.. Merenung sesaat mengevaluasi diri sejauh mana telah melangkah..demi menggapai ridho Allah dan masa depan mu masa depan yang sesungguhnya negeri akhirat yang abadi.
Jam itu terus berdetik. Tiptap...tiptap..
Wahai diriku,
"Bertaqwalah kepada Allah, permisalkanlah akhirat dalam hatimu, jadikanlah kematian antara kedua matamu dan jangan lupa engkau akan berdiri di hadapan Allah. Takutlah kepada Allah 'Azza wa Jalla, jauhilah apa-apa yang Dia haramkan, laksanakanlah segala yang Dia wajibkan, hendaknya engkau bersama Allah di manapun engkau berada. Jadikanlah diammu sebagai tafakkur, pembicaraanmu sebagai Dzikir dan pandanganmu sebagai pelajaran. Maafkanlah orang yang mendzolimimu, sambunglah orang yang memutus silaturrahmi kepadamu, berbuat baiklah kepada siapa yang bebuat jelek kepadamu, bersabarlah tehadap segala musibah, berlindunglah kepada Allah dari api neraka dengan ketaqwaan."
Jam itu terus berdetik. Tiptap...tiptap..
Wahai diriku, "Hendaknya kejujuran adalah lisanmu, menepati janji adalah tiang tonggakmu, rahmat adalah buahmu, kesyukuran sebagai thaharahmu, kebenaran sebagai perniagaanmu, kasih sayang adalah perhiasanmu, kecerdikan adalah daya tangkapmu, ketaatan sebagai mata pencaharianmu, ridha sebagai amanahmu, pemahaman adalah penglihatanmu, rasa harap adalah kesabaranmu, rasa takut sebagai jilbabmu, shadaqoh sebagai pelindungmu dan zakat sebagai bentengmu. Jadikanlah rasa malu sebagai pemimpinmu, sifat tidak tegesa-gesa sebagai menterimu, tawakkal sebagai baju tamengmu, dunia sebagai penjaramu dan kefakiran sebagai pembaringanmu. Jadikanlah kebenaran sebagai pemandumu, haji dan jihad sebagai tujuanmu, Al-Qur'an sebagai pembicaramu dengan kejelasan, jadikanlah Allah sebagai penyejukmu.
Jam itu terus berdetik. Tiptap...tiptap..
Semoga Hati kecil ini senantiasa mengingatkan diri agar umur yang tinggal ini di gunakan untuk berbuat kebajikan dan tidak putus-putus meminta rahmat dari Allah Yang Esa. Semoga hidup ini bukanlah bilangan umur tetapi bilangan ibadah, amal, perbaikan & kebaikan dan tidak ada waktu yang sia-sia.
Alhamdulillah, Terima kasih Ya Allah.. sungguh tidak dapat ku ungkap dengan kata indah sekalipun, Ya Allah ya Tuhanku, puji dan syukur aku sampaikan kehadirat-Mu, atas segala nikmat dan rahmat yang telah Engkau limpahkan kepadaku. Nikmat dan rahmat yang begitu banyak sehingga aku tidak bisa menghitung berapa jumlah dan harganya nikmat-Mu itu Ya Allah.
Ya Allah aku bersyukur kepadaMu di atas segala-galanya yang tak terhitung banyaknya nikmat yang telah engkau berikan kepadaku juga kepada orang tuaku.
"Ya Tuhanku, berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada kedua orang ibu-bapakku dan untuk mengerjakan amal shalih yang Engkau ridhai, serta masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang shalih." (QS. Al-Naml: 19).
Amiin.
Waktu terus berlalu tanpa menunggu diriku.
Jam itu terus berdetik. Tiptap...tiptap..
Wahai diriku, ketahuilah waktu menghakimimu,
detik, menit , jam, hari yang berlalu bukanlah berulang tetapi terus berjalan maju dan sungguh tidak ada satu mahlukpun yang mampu menghentikan perjalanan waktu dan sungguh waktu yang sudah berlalu tidak akan bisa diulang walau dibayar dengan kekayaan.
seluas bumi ini, "lan tarjial ayyamullati madhot", Tidak akan pernah terjadi hari berulang...
Jam itu terus berdetik. Tiptap...tiptap..
Wahai diriku masihkah terlena !!, Sadarilah bahwa sekarang dirimu menuju pintu kematian, hari, jam, menit, detikmu, semakin dekat dengan mati.
Jam itu terus berdetik. Tiptap...tiptap..
Wahai diriku, bayangkanlah gelap pekatnya dan hanya sendiri di alam kubur, dahsyatnya qiyamat dan Hari Kebangkitan. Ini adalah kepastian, lantas masih adakah malas ibadah dan semangat untuk ma'siyat?!
Jam itu terus berdetik. Tiptap...tiptap..
Wahai diriku, Jangan tertipu, bersikap hati-hatilah dan waspadalah. Tak mesti terus melaju.. berhenti sejenak.. Melakukan perbaikan.. Merenung sesaat mengevaluasi diri sejauh mana telah melangkah..demi menggapai ridho Allah dan masa depan mu masa depan yang sesungguhnya negeri akhirat yang abadi.
Jam itu terus berdetik. Tiptap...tiptap..
Wahai diriku,
"Bertaqwalah kepada Allah, permisalkanlah akhirat dalam hatimu, jadikanlah kematian antara kedua matamu dan jangan lupa engkau akan berdiri di hadapan Allah. Takutlah kepada Allah 'Azza wa Jalla, jauhilah apa-apa yang Dia haramkan, laksanakanlah segala yang Dia wajibkan, hendaknya engkau bersama Allah di manapun engkau berada. Jadikanlah diammu sebagai tafakkur, pembicaraanmu sebagai Dzikir dan pandanganmu sebagai pelajaran. Maafkanlah orang yang mendzolimimu, sambunglah orang yang memutus silaturrahmi kepadamu, berbuat baiklah kepada siapa yang bebuat jelek kepadamu, bersabarlah tehadap segala musibah, berlindunglah kepada Allah dari api neraka dengan ketaqwaan."
Jam itu terus berdetik. Tiptap...tiptap..
Wahai diriku, "Hendaknya kejujuran adalah lisanmu, menepati janji adalah tiang tonggakmu, rahmat adalah buahmu, kesyukuran sebagai thaharahmu, kebenaran sebagai perniagaanmu, kasih sayang adalah perhiasanmu, kecerdikan adalah daya tangkapmu, ketaatan sebagai mata pencaharianmu, ridha sebagai amanahmu, pemahaman adalah penglihatanmu, rasa harap adalah kesabaranmu, rasa takut sebagai jilbabmu, shadaqoh sebagai pelindungmu dan zakat sebagai bentengmu. Jadikanlah rasa malu sebagai pemimpinmu, sifat tidak tegesa-gesa sebagai menterimu, tawakkal sebagai baju tamengmu, dunia sebagai penjaramu dan kefakiran sebagai pembaringanmu. Jadikanlah kebenaran sebagai pemandumu, haji dan jihad sebagai tujuanmu, Al-Qur'an sebagai pembicaramu dengan kejelasan, jadikanlah Allah sebagai penyejukmu.
Jam itu terus berdetik. Tiptap...tiptap..
Semoga Hati kecil ini senantiasa mengingatkan diri agar umur yang tinggal ini di gunakan untuk berbuat kebajikan dan tidak putus-putus meminta rahmat dari Allah Yang Esa. Semoga hidup ini bukanlah bilangan umur tetapi bilangan ibadah, amal, perbaikan & kebaikan dan tidak ada waktu yang sia-sia.
Alhamdulillah, Terima kasih Ya Allah.. sungguh tidak dapat ku ungkap dengan kata indah sekalipun, Ya Allah ya Tuhanku, puji dan syukur aku sampaikan kehadirat-Mu, atas segala nikmat dan rahmat yang telah Engkau limpahkan kepadaku. Nikmat dan rahmat yang begitu banyak sehingga aku tidak bisa menghitung berapa jumlah dan harganya nikmat-Mu itu Ya Allah.
Ya Allah aku bersyukur kepadaMu di atas segala-galanya yang tak terhitung banyaknya nikmat yang telah engkau berikan kepadaku juga kepada orang tuaku.
"Ya Tuhanku, berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada kedua orang ibu-bapakku dan untuk mengerjakan amal shalih yang Engkau ridhai, serta masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang shalih." (QS. Al-Naml: 19).
Amiin.