Sebuah sensus
dilakukan Kantor Statistik Nasional (ONS) Inggris pada 2011 lalu
menyatakan satu dari sepuluh orang di bawah usia 25 tahun di Inggris
merupakan kaum muslim, sementara warga Kristen mengalami penurunan.
Ledakan populasi di antara warga muslim dan penuaan demografis di
kalangan Nasrani ini bisa berarti bahwa Islam akan menjadi agama dominan
di Inggris dalam sepuluh tahun ke depan.
Stasiun televisi Russia Today melaporkan, Jumat (17/5), sensus itu juga
memperlihatkan jumlah orang Kristen turun 50 persen lebih cepat dari
yang diperkirakan. Padahal dari analisa awal statistik menunjukkan hanya
15 persen penurunannya. Namun, ONS menemukan fakta bahwa angka ini
telah diperkuat dengan tingkat kelahiran warga Kristen Inggris di luar
negeri, yaitu sebanyak 1,2 juta orang.
Selain itu, dari analisa ini juga menunjukkan bahwa mayoritas warga
Kristen adalah mereka yang berusia di atas 60 tahun, dan untuk pertama
kalinya kurang dari setengah anak-anak muda di Inggris menyatakan diri
mereka sebagai Kristen. Alhasil, ONS telah menghitung bahwa dalam satu
dekade ke depan warga Kristen akan menggolongkan diri mereka sebagai
kaum minoritas di Inggris.
Sampai saat ini Kristen memang masih menjadi agama dominan di Inggris
dengan lebih dari 50 persen populasi menyatakan diri mereka sebagai
Nasrani.
Namun, laporan ini juga memperlihatkan bahwa populasi warga muslim telah
meningkat secara drastis selama 15 tahun terakhir dengan angka sebesar
75 persen, baik di Inggris dan Wales. Padahal dari sensus penduduk pada
2011 menempatkan warga muslim Inggris di kisaran lima persen.
Peningkatan ini tidak lain didorong oleh sekitar 600 ribu imigran muslim
yang tiba di Inggris lebih dari satu dekade lalu.
Direktur Eksekutif Kantor Statistik Nasional, Keith Porteous Wood,
mengatakan kepada surat kabarthe Telegraph bahwa penurunan warga Kristen
memang tidak dapat dielakkan lagi. "Dalam 20 tahun ke depan akan ada
lebih banyak kegiatan kaum muslim daripada orang pergi ke gereja."
Selain itu, orang yang mengidentifikasikan diri mereka sebagai ateis
telah meningkat sebesar sepuluh persen, yakni dari angka 15 persen
menjadi 25 persen. Asosiasi Humanis Inggris menggambarkan perubahan ini
dengan sebutan pergeseran budaya yang sudah terlihat jelas.
Sementara Gereja Inggris menanggapi statistik itu dengan yakin dan
menyatakan bahwa mereka masih mempertahankan dasar yang kuat dari
imanorang-orang Kristen.
"Ini adalah sebuah tantangan, fakta bahwa enam dari sepuluh orang di
Inggris dan Wales menyatakan diri mereka sebagai orang Kristen tidak
boleh mengecilkan hati kita. Kekristenan tidak lagi sebuah agama budaya,
tetapi agama keputusan dan komitmen. Orang membuat sebuah pilihan yang
positif dalam menyatakan diri mereka sebagai Nasrani," kata Juru bicara
Keuskupan Katolik Inggris dan Wales, pada Desember tahun lalu.
Selain itu, sensus ONS juga memperlihatkan adanya peningkatan dari pengikut agama Hindu, Sikhisme, Buddha, dan Yahudi.